Penangkal petir merupakan salah satu perangkat penting dalam menjaga keamanan bangunan dari bahaya sambaran petir. Fungsi utamanya adalah untuk mengalirkan arus petir ke bumi secara aman, melindungi bangunan dan penghuninya dari kerusakan dan bahaya kebakaran yang bisa ditimbulkan oleh sambaran petir.
Penangkal petir tidak dipasang begitu saja, tetapi memiliki beberapa fungsi, di antaranya:
Penangkal petir berfungsi sebagai pengalih arus petir, menjauhkannya dari bangunan dan mencegah kerusakan pada struktur bangunan serta perlengkapan elektronik di dalamnya.
Dengan mengalirkan arus petir ke bumi, penangkal petir membantu mengurangi risiko kebakaran yang bisa terjadi akibat sambaran petir.
Selain melindungi bangunan, penangkal petir juga melindungi penghuni bangunan dari bahaya langsung dan efek samping sambaran petir seperti kejut listrik dan luka bakar.
Penangkal petir terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
Penangkal petir konvensional terdiri dari tiang logam yang dipasang di atas bangunan dan dihubungkan dengan jaringan kabel tembaga yang menuju ke dalam tanah. Saat petir menyambar, arus akan dialirkan ke tanah melalui kabel tembaga tersebut.
Penangkal petir elektrostatis menggunakan teknologi sensor dan pengaturan arus untuk mendeteksi dan mengalirkan arus petir secara otomatis. Jenis ini lebih canggih dan efisien dalam mengatasi sambaran petir.
Penangkal petir elektrostatis lebih aktif daripada yang konvensional karena melepaskan ion ke udara untuk menarik petir ke terminalnya. Dengan demikian, petir akan menyambar terminal penangkal petir, bukan bangunan lainnya. Jika sambaran petir berada dalam radius head terminal, petir akan ditarik menuju terminal tersebut.
Penangkal petir bekerja dengan prinsip dasar mengalirkan arus listrik dari awan ke tanah. Saat awan bermuatan negatif bertabrakan dengan awan bermuatan positif, terjadi pemisahan muatan yang menciptakan medan listrik yang kuat. Ketika medan listrik ini cukup besar, terjadi ionisasi udara yang menyebabkan terbentuknya jalur ionisasi atau pendaran, yang merupakan sambaran petir.
Penangkal petir yang dipasang di atas bangunan berfungsi sebagai target untuk menarik sambaran petir. Ketika petir menyambar penangkal petir, arus listrik dari petir akan dialirkan melalui sistem penangkal petir menuju ke dalam tanah, mengalir melewati kabel tembaga atau sistem konduktor lainnya. Dengan demikian, arus petir tidak merusak bangunan atau menyebabkan bahaya bagi penghuninya.
Pemasangan penangkal petir harus dilakukan secara hati-hati dan sesuai dengan standar keselamatan yang berlaku. Berikut langkah-langkah umum dalam pemasangan penangkal petir.
Tentukan lokasi yang tepat untuk memasang penangkal petir, biasanya di bagian tertinggi dari bangunan.
Pasang tiang penangkal yang terbuat dari bahan konduktor seperti baja galvanis di lokasi yang telah ditentukan.
Hubungkan tiang penangkal dengan kabel konduktor yang menghubungkan ke tanah. Kabel konduktor ini berfungsi untuk mengalirkan arus petir ke tanah dengan aman.
Pastikan sistem grounding terpasang dengan baik untuk memastikan arus petir dapat dialirkan dengan efisien ke tanah.
Setelah pemasangan selesai, lakukan pengujian untuk memastikan penangkal petir berfungsi dengan baik. Lakukan perawatan secara berkala untuk memastikan keandalan sistem penangkal petir.
Penangkal petir merupakan investasi penting dalam menjaga keamanan bangunan dan keselamatan penghuninya. Dengan pemahaman yang baik mengenai jenis-jenis penangkal petir, cara kerjanya, dan cara pemasangannya, Anda dapat mengurangi risiko kerusakan dan bahaya yang ditimbulkan oleh sambaran petir.