Mobil listrik telah menjadi salah satu solusi utama dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Di balik teknologi yang inovatif ini, terdapat berbagai komponen penting yang bekerja secara sinergis untuk menggerakkan mobil listrik dengan efisiensi dan keandalan yang tinggi. Di bawah ini Anda akan menemukan beberapa komponen kunci dalam mobil listrik beserta fungsinya. Ada apa saja? Yuk, disimak!
Baterai lithium-ion adalah jantung dari mobil listrik. Baterai ini menyimpan energi listrik dan menyediakan daya yang dibutuhkan untuk menggerakkan motor listrik. Baterai lithium-ion dipilih lantaran memiliki kapasitas energi tinggi, bobot yang lebih ringan, dan tingkat efisiensi yang baik. Komponen ini memungkinkan mobil listrik untuk mencapai jarak tempuh yang memadai dengan sekali pengisian baterai.
Motor listrik bertanggung jawab untuk mengubah energi listrik dari baterai menjadi energi mekanik guna menggerakkan roda mobil. Komponen ini biasanya menggunakan magnet permanen atau elektromagnetik untuk menghasilkan gaya yang memutar poros motor dan menghasilkan daya putar pada roda. Dengan sedikit atau tanpa bagian bergerak, motor listrik menawarkan efisiensi tinggi dan pemeliharaan yang lebih rendah dibandingkan dengan mesin pembakaran internal.
Baca juga: 6 Cara Merawat Kelistrikan Mobil agar Tidak Mudah Rusak
Inverter berfungsi untuk mengubah arus searah (DC) dari baterai menjadi arus bolak-balik (AC) yang diperlukan oleh motor listrik. Dengan mengatur frekuensi dan tegangan arus bolak-balik, inverter memungkinkan kendali yang tepat atas kecepatan dan torsi motor listrik. Hal ini juga memungkinkan regenerasi energi saat mobil melambat atau berhenti dan mengubah energi kinetik menjadi energi listrik yang disimpan kembali ke dalam baterai.
Pengisi daya bertugas mengisi ulang baterai mobil listrik saat terhubung ke sumber listrik eksternal. Charger mengkonversi energi listrik dari sumber daya rumah atau stasiun pengisian publik menjadi energi yang dapat disimpan dalam baterai mobil listrik. Pengisi daya ini juga memiliki sistem keamanan yang canggih guna melindungi baterai dari overcharging dan memastikan proses pengisian berjalan dengan aman dan efisien.
Sistem termal merupakan komponen penting lainnya yang mengawasi dan mengelola kinerja baterai. Sistem termal ini dapat memantau suhu, tegangan, arus, dan kesehatan umum baterai. Fungsinya adalah untuk menjaga agar baterai beroperasi dalam kisaran suhu yang aman, mencegah overcharging, serta mengoptimalkan umur pakai baterai secara keseluruhan.
Baca juga: Mengenal Macam-Macam Kode Warna Kabel Mobil dan Fungsinya
Sistem kendali menghubungkan semua komponen utama mobil listrik dan memastikan kinerja yang terkoordinasi. Hal ini melibatkan kontrol daya yang diberikan oleh baterai ke motor listrik serta mengatur parameter lainnya, seperti sistem pengereman regeneratif dan distribusi energi secara efisien.
DC converter dibutuhkan untuk mengubah arus listrik DC dari baterai traksi yang bersifat tegangan tinggi menjadi arus listrik dengan tegangan rendah, sehingga dapat dimanfaatkan oleh komponen lain pada mobil listrik yang memerlukan tegangan rendah. Selain itu, DC converter juga berperan sebagai alat pengisi daya untuk baterai.
Baca juga: 5 Penyebab Umum yang Sering Membuat Motor Tidak Bisa Di-Starter
Jadi, mobil listrik merupakan produk teknologi tinggi yang bergantung pada kerja sama dari berbagai komponen di atas. Dengan adanya inovasi yang terus berlanjut, diharapkan mobil listrik akan terus menjadi pilihan yang lebih menarik dalam upaya mencapai transportasi berkelanjutan dan ramah lingkungan. Penjelasan ini setidaknya dapat menjadi pijakan penting dalam memahami bagaimana teknologi mobil listrik berfungsi dan mengapa memiliki potensi besar dalam mengubah mobilitas manusia di masa depan.