Pompa air merupakan salah satu perangkat penting dalam sistem distribusi air, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri. Jenis-jenis pompa air yang beragam memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda, mulai dari pompa untuk penggunaan domestik hingga aplikasi industri yang lebih kompleks. Simak beberapa jenis pompa air yang umum digunakan di Indonesia!
Pompa sumur dangkal digunakan untuk mengangkat air dari kedalaman yang relatif dangkal, umumnya dari 7 meter hingga 9 meter. Pompa ini ideal untuk rumah tangga yang memiliki sumber air tanah yang tidak terlalu dalam. Pompa jenis ini memiliki kemampuan hisap yang cukup untuk menarik air dari permukaan tanah ke ketinggian yang dibutuhkan.
Pompa semi jet pump merupakan kombinasi antara pompa sumur dangkal dan pompa jet. Pompa ini dapat digunakan untuk sumur dengan kedalaman sedang, sekitar 9 meter hingga 11 meter. Pompa semi jet memiliki kemampuan yang lebih baik dalam hal tekanan dan aliran dibandingkan pompa sumur dangkal, sehingga cocok untuk kebutuhan yang memerlukan tekanan air yang lebih kuat.
Pompa sumur dalam dirancang untuk mengangkat air dari kedalaman lebih dari 11 meter. Pompa ini biasanya digunakan untuk sumur bor dalam atau sumber air tanah yang sangat dalam. Pompa sumur dalam memiliki daya hisap dan dorong yang sangat kuat, sehingga mampu mengalirkan air dari kedalaman besar ke permukaan.
Baca juga: Jenis-Jenis Kabel dan Aplikasi Penggunaannya, Penting Buat Sehari-Hari!
Pompa non-otomatis memerlukan intervensi manual untuk dioperasikan. Pengguna harus menyalakan dan mematikan pompa secara manual sesuai kebutuhan. Pompa jenis ini biasanya lebih sederhana dan lebih murah, namun memerlukan perhatian lebih dari pengguna untuk memastikan pompa bekerja saat dibutuhkan dan mati saat tidak digunakan.
Pompa otomatis dilengkapi dengan sensor atau saklar otomatis yang memungkinkan pompa untuk menyala dan mati secara otomatis berdasarkan tekanan air atau level air tertentu. Pompa jenis ini lebih praktis dan efisien karena tidak memerlukan intervensi manual, sehingga mengurangi risiko kerusakan akibat pompa yang dibiarkan menyala terlalu lama.
Baca juga: Korsleting Listrik: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Berdasarkan cara kerjanya, berikut adalah sembilan jenis pompa air yang umum digunakan.
Sumber gambar: https://www.nuclear-power.com/nuclear-engineering/fluid-dynamics/centrifugal-pumps/parts-of-centrifugal-pump/
Pompa sentrifugal adalah salah satu jenis pompa air yang paling umum digunakan. Prinsip kerjanya didasarkan pada gaya sentrifugal yang mengubah energi mekanis menjadi energi kinetik dan potensial, sehingga air dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya. Pompa sentrifugal cocok untuk diaplikasikan di rumah, irigasi pertanian, serta penggunaan industri ringan.
Sumber gambar: https://www.engineeringchoice.com/positive-displacement-pump/
Pompa positive displacement bekerja dengan cara memindahkan sejumlah volume cairan pada setiap siklus kerja. Pompa ini memastikan aliran yang konsisten dan presisi, sehingga sangat cocok untuk aplikasi yang memerlukan volume cairan tetap dalam berbagai kondisi tekanan.
Pompa rotary displacement merupakan jenis pompa dari positive displacement yang menggunakan elemen berputar untuk memindahkan cairan. Beberapa contoh dari pompa jenis ini adalah pompa gigi (gear pump), pompa sekrup (screw pump), dan pompa vane. Pompa ini biasanya digunakan untuk memompa cairan dengan viskositas tinggi seperti minyak dan cat.
Baca juga: Pertolongan Pertama Pada Korban Kesetrum
Sumber gambar: https://www.sciencedirect.com/topics/engineering/dynamic-pump
Pompa dinamik bekerja dengan cara mengubah kecepatan menjadi tekanan untuk memindahkan cairan. Pompa ini umumnya memiliki kinerja yang lebih baik pada aliran besar dan tekanan rendah hingga menengah. Pompa dinamik biasanya digunakan untuk pasokan air, memompa minyak mentah, dan kebutuhan pada industri makanan.
Sumber gambar: https://www.pumpsandsystems.com/what-difference-between-centrifugal-rotodynamic-pumps
Pada pompa axial, cairan akan mengalir sepanjang poros impeller dan dikeluarkan dalam arah aksial. Pompa ini memberikan aliran yang tinggi dengan peningkatan tekanan yang lebih rendah, sehingga cocok untuk aplikasi seperti drainase atau sistem pendinginan dengan kebutuhan aliran besar.
Sementara itu, pada pompa radial, cairan memasuki impeller secara aksial dan dikeluarkan secara radial. Pompa ini memberikan tekanan yang tinggi dan cocok untuk aplikasi yang memerlukan tekanan tinggi namun dengan aliran yang relatif rendah.
Sumber gambar: https://www.quora.com/How-do-reciprocating-pumps-work
Pompa reciprocating merupakan jenis pompa dari positive displacement yang menggunakan gerakan bolak-balik (reciprocating) untuk memindahkan cairan. Contoh dari pompa ini adalah pompa piston dan pompa plunger. Pompa reciprocating biasanya digunakan untuk aplikasi tekanan tinggi seperti dalam sistem hidrolik dan pengiriman air dengan jarak jauh.
Sumber gambar: https://www.sciencedirect.com/topics/engineering/peristaltic-pump
Pompa peristaltik bekerja memindahkan cairan dengan cara mengompresi selang fleksibel menggunakan rotor berputar. Setiap putaran rotor menyebabkan cairan di dalam selang terdorong keluar. Pompa ini ideal untuk memompa cairan yang sensitif atau mengandung partikel padat karena cairan tidak mengalami kontak langsung dengan bagian bergerak dari pompa.
Sumber gambar: https://www.flux-pumps.com/en-DE/products/air-operated-diaphragm-pumps.html
Pompa diafragma merupakan pompa jenis positive displacement yang menggunakan diafragma fleksibel yang bergetar untuk memindahkan cairan. Pompa ini sangat baik untuk cairan yang bersifat korosif atau mengandung partikel padat. Pompa diafragma sering digunakan dalam aplikasi industri kimia dan pengolahan air limbah.
Pompa submersible juga sering disebut pompa benam atau rendam, karena seluruh komponen pompa ini terendam di dalam air yang akan dipompa ke permukaan.
Pompa ini memiliki fungsi yang sama dengan jenis pompa lainnya, yang membedakan adalah pompa ini memiliki motor penggerak yang letaknya ada di bagian badan pompa itu sendiri. Prinsip kerjanya ialah mengubah energi kinetis atau kecepatan putaran menjadi suatu energi potensial. Energi potensial ini yang digunakan untuk mendorong air atau cairan dari sumber air ke permukaan.
Dalam menjaga kinerja pompa submersible, salah satu komponen penting yang sering diabaikan adalah kabel pompa. Kabel pompa submersible yang berkualitas tinggi sangat penting untuk memastikan kinerja yang andal dan aman dalam jangka panjang.
Wilson Cables telah lama dikenal sebagai produsen kabel berkualitas tinggi dengan desain khusus untuk aplikasi pompa air. Salah satu produk unggulan kami adalah kabel pompa submersible dengan fleksibilitas tinggi dan desain khusus untuk pompa rendam. Kabel ini dirancang untuk tahan terhadap kondisi bawah air, sehingga memastikan kinerja yang andal dan tetap aman.
Jadi, jangan ragu untuk memilih Wilson Cables sebagai mitra Anda dalam menjaga kinerja sistem pompa air Anda.