Hallo #SobatWilson
Ada hal yang sering kita tidak perhatikan pada saat membeli mesin las, padahal ini sangat penting dalam menentukan mesin las yang sesuai dengan kebutuhan. Pada mesin las terdapat name plate, dimana di dalamnya terdapat informasi-informasi mengenai spesifikasi mesin las tersebut, termasuk duty cycle.
Mengacu dari standard AS/NZS 1995:2003 yang mengatur tentang welding cables (kabel las), duty cycle adalah persentase waktu sebuah alat atau mesin las beroperasi dalam satu periode dan arus tertentu dengan waktu total periode tersebut. Duty cycle biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase (%) dan memberikan informasi tentang berapa lama mesin las dapat digunakan secara terus-menerus sebelum perlu berhenti untuk mendinginkan diri. Dalam hal ini periode duty cycle pada penggunaan kabel las diatur pada beberapa jangka waktu, yaitu 30 detik, 5 menit dan 10 menit dan persentase penggunaan mesin las yang tercantum pada nameplate mesin biasanya di 60% dan 100%. Berikut penjelasannya untuk ketiga periode waktu tersbut :
Jika mesin las memiliki duty cycle 60%, artinya:
Waktu Kerja = 60% x 30 detik = 18 detik
Yang artinya dalam kurun waktu 30 detik, mesin dapat bekerja selama 18 detik, setelah itu mesin harus istirahat selama sisa waktu, yaitu 12 detik.
Jika mesin las memiliki duty cycle 60%, artinya:
Waktu Kerja = 60% x 5 menit = 3 menit
Yang artinya dalam kurun waktu 5 menit, mesin dapat bekerja selama 3 menit, setelah itu mesin harus istirahat selama sisa waktu, yaitu 2 menit.
Jika mesin las memiliki duty cycle 60%, artinya:
Waktu Kerja = 60% x 10 menit = 6 menit
Yang artinya mesin dapat bekerja selama 6 menit, setelah itu mesin harus istirahat selama sisa waktu, yaitu 4 menit.
Sebagian besar mesin menggunakan periode 10 menit sebagai standar, beberapa mesin menggunakan periode 5 menit, terutama mesin kecil atau portabel.
Perhitungan duty cycle dapat diaplikasikan ke semua mesin las, tetapi nilai persentase dan periode waktunya harus disesuaikan dengan spesifikasi teknis mesin las yang digunakan. Pastikan untuk selalu merujuk pada manual atau name plate spesifikasi mesin untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang duty cycle mesin Anda.
Baca juga: Apakah yang Dimaksud dengan Kabel Las?
Sebagai contoh pada name plate mesin las tertulis 160A pada kolom duty cycle 60%, dalam periode waktu 10 menit ini menunjukkan bahwa mesin las akan beroperasi pada arus 160 ampere selama 6 menit, dan diistirahatkan selama 4 menit untuk pendinginan. Jika mesin las dioperasikan secara terus menerus selama 10 menit tanpa jeda atau pada duty cycle 100%, maka mesin las tersebut hanya mampu beroperasi pada arus 124 ampere. Apabila dipaksakan lebih dari 10 menit (>100%) beroperasi tanpa jeda, resiko yang timbul adalah melelehnya lapisan isolasi pada kabel las dan akan membuat kerusakan yang lebih parah pada mesin las itu sendiri kedepannya.
Semakin tinggi output ampere yang digunakan maka semakin cepat juga mesin akan memanas dan berkurangnya duty cycle, sebaliknya jika penggunaan output ampere rendah maka duty cycle akan meningkat.
Lalu bagaimana cara menentukan kabel las yang cocok dan sesuai dengan spesifikasi duty cycle pada mesin las?
Kita ambil dari keterangan name plate mesin las diatas, pada duty cycle 100% menunjukan angka 124A dan pada duty cycle 60% menunjukan angka 160A, artinya kita pilih kabel sesuai dengan kebutuhan tersebut. Sama halnya dengan kabel lainnya, kabel las juga memiliki nilai maksimum arus. Bedanya pada kabel las terdapat tambahan period duty cycle seperti yang sudah dijelaskan sebelumya.
Baca juga: Kenali Berbagai Jenis Sambungan Pengelasan
Dari tabel diatas (sumber : AS/NZS 1995:2003) diketahui bahwa kabel yang cocok untuk mesin las dengan duty cycle dan arus seperti spesifikasi sebelumnya adalah kabel las dengan ukuran 25 mm², dimana kapasitas kabel tersebut pada duty cycle 60% mampu menghantarkan arus listrik hingga 175A, dan pada duty cycle 100% dapat menghantarkan arus listrik sebesar 165A, yang artinya kapasitas kabel las 25 mm² lebih besar dari kebutuhan yang diperlukan mesin las dengan spesifikasi diatas. Semakin besar duty cycle yang tercantum pada name plate mesin las, semakin besar juga ukuran kabel las yang dibutuhkan.
Baca juga: Metode Pengelasan Stainless: TIG Vs MIG, Manakah Cara yang Terbaik?
Dari tabel diagram diatas menjalaskan tentang kapasitas kabel las ukuran 25 mm², dimana pada saat mesin las beroperasi selama 6 menit (duty cycle 60%) arus yang dapat dialirkan hingga 175 Ampere, sedangkan kebutuhan ampere yang diperlukan oleh mesin las hanya sebesar 160 Ampere untuk duty cycle 60% atau pengoperasian selama 6 menit secara terus menerus.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam penggunaan kabel pada mesin las, pilihlah kabel dengan konduktor tembaga murni dan ukuran yang sesuai dengan spesifikasi, pilih kabel las dari WILSON CABLES.
(buka gambar di tab baru / download untuk melihat lebih detail)